Rabu, 25 Desember 2013

#41: Syukuran Khitanan Fathur di Sahardjo

        Pagi itu kami berkumpul di aula masjid SMPIT Baiturrahman Saharjo atas undangan Mbak Lies Sayuti untuk mengisi hiburan di acara syukuran khitanan Muhammad Fathur Rahman. Tiba di lokasi, Fachri dibantu Fery dan Andhika langsung menunaikan tugas menata sound, berkoordinasi dengan operator tata suara gedung yang ramah dan kooperatif. Sementara itu, Alia, Dewi dan Ratih menata laptop dan proyektor untuk menampilkan gambar-gambar dan lirik lagu di layar yang sudah disediakan.

Minggu, 01 Desember 2013

Resensi Buku: Teman Baru


    
Judul buku: Teman Baru, Seri Dunia Kedua
Penulis buku: Erna Fitrini
Penulis resensi: Nelfi Syafrina
Penerbit: Rainbow (Andi Publishing)
Jumlah Halaman : 60 Halaman
Harga: Rp 20.000,-

      Aquana baru pindah ke rumah kakek Riswan karena kedua orangtuanya meninggal dunia. Tentu saja dia harus bersekolah di sekolah baru dan bertemu dengan teman-teman baru. Salah satu teman barunya bernama Akon. Gadis kecil yang dicap aneh oleh teman-temannya yang lain. Karena Akon sering tiba-tiba menghilang dari rumahnya. Kadang Akon juga sering mengumpulkan bunga tanjung di jalanan dekat perumahan mereka. Sehingga teman-temannya tidak ada yang mau bermain dengannya.

Sabtu, 23 November 2013

#40: Bergembira Bersama Majalah Soca di Museum Stovia


Gajah itu kaget mendengar jeritan...

     Siang tadi Ratih dan Bambang berkumpul di kantor redaksi Majalah Soca.  Di sana kami disambut senyum lebar Kak Lukas Setiadi, sang penanggung jawab majalah. Di ruang redaksi yang sejuk itu, mereka bertiga mengobrol santai tentang dunia anak, sambil minum dan mengunyah. Ratih lebih banyak diam mendengarkan karena masih jaim kedinginan, dan akhirnya memberanikan diri mematikan AC. Pssst, sesungguhnya Ratih waswas karena tadi dia harus tampil sendirian. Maklumlah, acara ini mendadak sehingga kami belum sempat latihan. Bambang juga  tidak mau ikut tampil karena merasa belum siap, tapi tugasnya sebagai operator sound dan pemandu kuis sangat penting bagi kelancaran acara.

Jumat, 22 November 2013

The Golden Age

       Para ahli psikologi dan pendidikan sepakat bahwa The Golden age--usia nol hingga lima tahun--merupakan periode penting bagi tumbuh kembang anak-anak.  Dr. Maria Montessori, ahli pendidikan anak dari Italia (1870-1952), pernah mengatakan “Working with children older than 3 years is too late to have the most beneficial effect on their life.” Apa sebetulnya yang dibutuhkan anak, di setiap tahap perkembangannya? Semoga ilustrasi di bawah ini bermanfaat.

Minggu, 03 November 2013

Meramaikan Pesta Awug IBF '13

     Menjelang pertunjukan hari ini, kami menghadapi banyak tantangan. Pertama, Dewi gagal hadir karena ada urusan mendesak sehingga Ratih yang sedang sakit gigi terpaksa menggantikan. Kedua, kami sulit berkumpul karena kafetaria tempat kami seharusnya bertemu sudah gulung tikar. Ketiga, jalanan di sekitar dan di dalam Istora luar biasa macet, karena banyak acara lain yang memasuki hari terakhir penyelenggaraan. Keempat, dua gitar mengalami kerusakan pada tuning peg. Oh! Syukurlah Fery berhasil mengatasi krisis, dengan tang legendaris kami.    

Senin, 30 September 2013

Kodi dan Kada

Penulis: Bambang "Baim" Irwanto
Diterbitkan di Kumpulan Dongeng Pustaka Ola
Edisi 82, Aguatus 2013

      Kodi kodok melompat-lompat gembira. Ia sudah lama menanti musim penghujan. Kodi bisa bermain hujan sambil menceburkan diri di jalanan yang tergenang air. Tapi hari ini, Kodi ingin pergi ke taman kota.
      “Hei, kamu mau kemana?” tiba-tiba ada yang menyapa Kodi.
      “Kamu siapa?” tanya Kodi pada seekor katak.
      “Kenalkan, saya Kada!” tanpa diminta Kada langsung mengulurkan tangan pada Kodi.
      Dengan malas Kodi menjabat tangan Kada. “Saya Kodi!”
      “Kamu mau ke mana, Kodi?” tanya Kada lagi.

Selasa, 17 September 2013

Simfoni Satwa: Resensi Dian Rustya

Selasa, 13 Agustus 2013

Earth Hour

Lagu: Ronaldi Ozan © 2013 | Lirik: Ratih Soe | Aransemen: Fachri Jamal, Fery Gustian, Ronaldi Ozan

Matikan alat listrik yang tidak digunakan
Tindakan sederhana tapi sangat berguna

Mari matikan lampu dan alat listrik lain 
Hanya satu jam saja tapi sangat berguna

BRIDGE:
Kita hemat energi, tiada alasan lagi 
Ayo partisipasi, yeah

Jangan pernah remehkan  pentingnya penghematan 
Tingkatkan kesadaran, yeah

REFF: 
Jadikan ini gaya hidup yang berkesinambungan 
Masih ada harapan 
Hanya satu ini rumah kita bumi tercinta 
Mari jaga bersama 
Let’s support this earth-hour

Rabu, 07 Agustus 2013

Resensi Musik: Nonton Live Concert Naif Band


     Siapa yang kenal Band yang membawakan lagu Mobil Balap, Piknik 72, Jikalau, Benci tuk mencintai, Air dan Api, Curi curi Pandang? Yap. Itulah dia Naif band sang superstar. Sebuah grup yang didirikan tahun 1995, terdiri dari David, Pepeng, Emil dan Jarwo, yang kerap tampil di televisi.

  Saat kuliah tahun 1995 dulu saya sedang getol getolnya nonton live concert. Walaupun sebagai anak kos duit saya pas-pasan, saya selalu bela-belain apalagi kalau ada Gigi atau Slank :-).  Asyik banget lihat aksi panggung Armand Maulana yang pecicilan, gak bisa diam. Begitu juga dengan gaya Slank yang sangat komunikatif dan interaktif.

Senin, 05 Agustus 2013

Proses Kreatif Kolaborasi Ketiga 2R: Dari Ikan Bilih ke Earth Hour

Penulis:  Ronaldi
1.  MELODI & LIRIK

     Earth Hour adalah adalah lagu kolaborasi ketiga antara Ronaldi & Ratih Soe (2R) dalam DTS Voices setelah tembang Tapir Sumatera & Cendrawasih.  Melodinya diciptakan oleh Ronaldi pada tanggal 21 Oktober 2012, untuk menyalurkan aliran deras rock 'n roll di dalam otaknuya.  Melodi tersebut kemudian dikirimkan kepada Ratih Soe.  Berikut petikan chat 2R di Facebook:

Minggu 21 Okt '12 pukul 15: 35--Rat, ini alternatif untuk lagu Ikan Bilih. Kalo mentok dan ngga ketemu ketemu syair yang pas, gimana jika untuk sementara lagu ikan bilih atau yang lainnya di ganti sama lagu yang ini? Gw baru dapet ide nada lagunya tadi siang nih, Rat. Asyik ngga lagu?

Senin 22 Oktober '12 pukul 06: 41 Wah, Ikan Bilih enakan yang melodi Minang lo tempo hari.  Sori gw belom bisa nyambungin ama syairnya.  Sabar menanti ya. Yang ini aja gimana? Belajar Mandiri. Hope, you like it, bro!

     Ronaldi begitu bersemangat & menyukai lirik yang di tulis Ratih Soe sehingga tanggal 27 Oktober '12 pukul 11:23 Ronaldi segera mengirimkan rekaman demo semi track dengan lirik lagu Belajar Mandiri melalui grup tertutup DTS Voices di Facebook.

2.  LIRIK BARU & ARANSEMEN

     Tanggal 1 Januari 2013 saat latihan rutin, Ronaldi, Fachri, Bagas, Dewi & Ratih berkumpul di markas DTS Voices.  Rupanya diam-diam Ratih sudah mengganti lirik Belajar Mandiri dengan lirik Earth Hour. Syukurlah gayung bersambut.  Ronaldi sebagai penulis melodinya ternyata lebih menyukai lirik baru tersebut karena dirasa lebih pas dengan iramanya.
     Saat memainkan lagu ini bersama, aransemen yang sudah dibuat Ronaldi disempurnakan.  Selain itu, nada dasarnya juga harus diganti.  Lagu yang semula dinyanyikan oleh Ronaldi pada nada dasar E dirasa terlalu rendah untuk vokal Dewi, sehingga digeser ke A. Setelah beberapa kali putaran, Dewi merasa nada dasar A terlalu tinggi.  Akhirnya kami sepakat memainkan lagu ini di nada dasar G = do. 
     Perubahan bukan hanya terjadi pada lirik lagu dan aransemen musik dan vokal.  Notasi di awal bait yang semula ri - do - do - fi - do - do - ri diubah oleh Ratih menjadi do - le - do - le - do - fa - ri karena notasi awal sama persis dengan lagu marinir AS saat berlatih fisik dalam formasi.  Atas nama kesempurnaan karya, Ronaldi menerima masukan itu dengan lapang dada.  
     Aransemen lagu ini terus berkembang sebelum diputuskan final beberapa hari menjelang tampil di IPB dalam acara Green Living.  Saat itu Fery, Fachri, Ronaldi, Dewi & Andhika berkumpul dan berlatih dengan penuh semangat untuk membawakan lagu itu. Akhirnya diputuskan bahwa notasi pada bridge diulang berkali-kali pada tengah dan akhir lagu itu.
     Pada hari itu sinergi terjalin dengan sangat baik.  Melodi, lirik dan aransemen berpadu selaras dan hasilnya adalah komposisi Earth Hour, sebuah lagu yang mengajak para pendengar untuk menghemat energi listrik untuk melestarikan bumi melalui irama menghentak yang penuh tenaga. 

3. PUBLIKASI
     Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada khalayak pada acara Green Living di GBB-IPB sebagai lagu pertama dalam dongeng musikal Pesta Seru Haru yang dibawakan DTS Voices di hadapan siswa-siswa SD Dramaga 03-05 dan para mahasiswa IPB serta penonton umum, dan mendapatkan sambutan yang sangat meriah.

Sabtu, 13 Juli 2013

#38: Dongeng Musikal "Pesta Seru Haru" di Mal Artha Gading

Dalam rangka mengisi rangkaian acara Animal Chocoland di Panggung Milenium Mal Artha Gading, DTS Voices kembali menampilkan dongeng musikal Pesta Seru Haru.  Formasi kali ini adalah Alia pada vokal, Ronal dan Widya pada gitar, Fachri pada bass, dan Dhika pada perkusi.  Pentas didukung oleh Wicak, Ratih dan Tri.


Dekorasi panggung semua dilapisi
cokelat yang harum menggoda....

Di sisi kanan panggung ada replika
kebun binatang yang semua hewannya
berlapis cokelat lho!
Mobil jemputan SD Rimba Khayali berjalan
menuju sekolah jegejeg gejeg gejeg

ki-ka:  Dhika, Fachri, Alia, Widya, Ronaldi

Minggu, 23 Juni 2013

#37: Dongeng Musikal "Pesta Seru Haru" di Aula Perikanan Pasar Minggu

Untuk merayakan ulang tahun Andhika dan Akira, DTS Voices kembali menampilkan dongeng musikal Pesta Seru Haru, kali ini dengan formasi Kak Alia pada vokal, Kak Widya & Kak Epi pada gitar, Kak Bayu pada perkusi, dibantu Kak Ratih & Kak Bambang.
Ipong orang utan bergegas ke sekolah...

Tantangan menyanyi bersama Kak Alia alias
Lemad Lebah, diiringi gitar Kak Epi dan Kak Widya

Tantangan bermain peran sebagai Gaje Gajah
bersama Kak Alia & Kak Ratih,
diiringi gitar Kak Epi dan Kak Widya


Selasa, 21 Mei 2013

Buah Manis Ngamen di IPB


     Beberapa hari setelah ngamen di IPB, kami dikejutkan oleh sebuah jempol di fanpage FB dan undangan pertemanan dari Nissara, salah satu penonton saat kami ngamen di IPB.  Dengan antusias Nissara menyatakan senang sekali melihat dongeng musikal kami dan bertanya kapan kami akan pentas lagi.
     Kebahagiaan kami akibat dongeng musikal Pesta Seru Haru tak berhenti di situ.  Beberapa hari setelah Nissara membuka pertemanan dengan kami, salah satu anggota panitia menceritakan tentang pentas kami di artikel yang ditulisnya di Kompas.


    

#35: Dongeng Musikal "Pesta Seru Haru" di GWW IPB


Kak Dewi mengecat truk
Kak Fery, Kak Dewi & Kak Dhika piknik
     Pagi itu kami kembali mendapat undangan dari WWF untuk mengisi acara bersama Mobil Panda di Graha Widya Wisuda, IPB Bogor.  Kami berkendara bersama dengan Kijang milik ayah Kak Ronal dan Kak Fery.  Kami berangkat pagi-pagi karena takut terjebak macet.  Di jalan, Kak Dewi mengecat truk mainan dari sampah kering, karya Kak Andie.

Minggu, 19 Mei 2013

#36: Dongeng Musikal "Misteri Pukat Harimau"

Perahu Nekat dan perahu Tobat

backstage
Hiram hiu dan Igur gurita
Ning Tobat dan Mang Nekat
Detektif Tobat
Lolo dan Umba lumba-lumba bersama Ipen penyu

Mang Nekat dihantam gelombang tinggi, perahunya karam
Acara reuni di pantai Samudera Khayali
Foto keluarga 1
Foto keluarga 2



Jumat, 17 Mei 2013

Misteri Pukat Harimau


Gambar dari akun Kaskus milik Poedjee
     Saksikan penampilan DTS Voices dalam dongeng musikal "Misteri Pukat Harimau" hanya di panggung WWF-Indonesia di Mal Kota Kasablanka, Minggu 19 Mei '13, pukul 10:30-12:30. Pemain: Alia, Dewi, Bayu, Bagas, Fery, Fachri, Dika, Ratih. Repertoar: Curhat Air, Terumbu Karang, Kecil-Kecil Jadi Detektif, Earth Hour, Lumba-Lumba. Ikuti kuisnya dan rebut pin hewan, buku, serta CD album lagu anak dwi bahasa Simfoni Satwa.

My First Time Teaching DTS' Song to My Students


   On May 11th, 2012, one of my long lost colleagues, Ratih Soe texted me. In her text, she asked me,  "Dear guitarists, would you be interested in arranging my songs?  And could you please play one of my songs with your guitar at DFM radio on May 22nd? The guitar and also the chords are available. So, you don't need to worry about them. Just come to the radio and play the guitar for me.  Say yes?"

     At first I was surprised to read the message and wondered how she knew that I played the guitar.  Then I replied to her immediately, "OK. That'll be fine but I need to know the tune, timbre, chords, rhythm and the genre of the song. How can I listen to your song?"

     "I'll send the files through Facebook this evening. Just check them out!" she told me.

     Then I reminded her about my guitar skills, "I am not a virtuoso on the guitar. I just do it for fun. I hope you can understand my flaw. However, let me have my ears on yours. I'll do my best to play it."

     "That's very nice of you! Don't worry about the song! It's only a simple song. I dedicate it to children. I believe you can play it well," She pacified and encouraged me.

     In the evening, I looked forward to listening to it. I was very curious and eager to have my ears on it and voila! Finally the song writer delivered the audio files.

Selasa, 14 Mei 2013

Pola Tidur Lumba-Lumba



     Seperti mamalia lainnya, lumba-lumba perlu tidur.  Ia hanya tidur beberapa menit tapi ia melakukannya berkali-kali sepanjang siang sehingga total jam tidurnya mencapai delapan jam per hari. Seekor lumba-lumba bisa tidur dengan salah satu cara ini:
  1. Tidur di dekat permukaan air dengan lubang tiup di atas permukaan air.
  2. Tidur di bagian bawah tempat tinggalnya dan naik sesekali untuk bernapas
  3. Tidur sambil berenang melingkar.
     Lumba-lumba bernapas secara sadar.  Tak seperti manusia yang bernapas secara otomatis, lumba-lumba harus mengingatkan dirinya saat harus bernapas.  Itu sebabnya lumba-lumba akan tenggelam jika tidur lelap hingga mencapai mencapai tingkat REM (rapid eye movement). Oleh karena itu, otak lumba-lumba harus tetap waspada meskipun sedang tidur, agar ia bisa terus bernapas.  Itulah yang menyebabkan lumba-lumba tidur dengan satu mata terbuka, sehingga hanya sebelah otak yang tertidur pulas.  Belahan otak yang lain akan tetap terjaga sehingga ia dapat lancar bernapas dan waspada terhadap predator.  Saat otak kanannya terlelap, mata kirinya terpejam, dan sebaliknya.  Ini dimungkinkan karena belahan tubuh yang terjaga dikendalikan oleh belahan otak di sisi sebaliknya.  Tidak ada mamalia darat yang mampu tidur dan mengkoordinir gerak di waktu yang sama.
     Hewan lain yang tidur dengan cara seperti ini adalah paus.

Referensi:

Kamis, 09 Mei 2013

Lelaki Kembara: Lirik

Lagu:  Ronaldi Ozan ©2013 | Lirik:  Ratih Soe ©2013
Aransemen:  Fery Gustian & Ronaldi Ozan ©2013

Kau lelaki kembara
Yang pergi tinggalkan sarangnya
Kau kunci rapat semua rindu
Dan hempas anak kuncinya

Kau benamkan hatimu
Dalam dendam peristiwa lalu
Tak kau hiraukan ratap pilu
Ibu yang tergilas rindu

BRIDGE:
Luas samud'ra kau jelajahi
Jalan terjal kau daki
Hari berganti, musim berlalu
Menyeretmu s'makin jauh

Kau melangkah dengan bara
Menggenggam amarah pada dunia
Tak sudi kau berbaik sangka
Pada takdir Sang Pencipta

REFF:
Kembalilah jangan ragu
Masih ada asa di sini
Jangan pernah putus berharap
Cinta dan ampunan Sang Maha Suci

Senin, 22 April 2013

Kata Mereka Tentang Simfoni Satwa


Lagu-lagu dalam album ini menambah wawasan tentang satwa dan alam, sekaligus memupuk kegemaran bernyanyi dan bermusik pada anak.
Jubing Kristianto, gitaris klasik

Suaranya merdu. Lagunya enak. Kata-katanya bagus. Aku jadi tahu hal-hal baru tentang binatang, misalnya orang utan kalau makan bijinya disembur. Iramanya seru. Adikku Gerald langsung joget.
Edgard Xavier Ferouz Gunawan, siswa SDN Pucang IV, Sidoarjo

Waktu SMP saya pernah nonton DTS Voices di PBJ Istora. Educational songs! Cara yang sangat menarik untuk mempelajari hewan.
Luhur Ragana,siswa SMA Hidayatullah, Semarang

Saya suka aransemen lagu Merak Jantan karena ada sentuhan tradisionalnya. Indonesia banget!
Arumi Ekowati, pelukis sepatu & penulis

Belajar sambil melakukan atau learning by doing adalah salah satu cara mengenal alam. Lagu-lagu dalam album Simfoni Satwa dapat membuat kegiatan mempelajari alam sekitar jadi mengasyikkan.
Adji Santoso, WWF Indonesia

Two thumbs up buat DTS Voices! Sungguh, ini merupakan hadiah yang sangat berharga buat anak-anak. Mereka bisa mendengar lagu-lagu yang berkualitas. Iramanya enak didengar dan lirik lagunya sarat dengan pengetahuan. Ditambah lagi, disajikan dalam dua bahasa. Komplit deh! Thanks, DTS Voices... Sukses selalu :)
Meity Kurnia, guru Montessori

Liriknya mengandung pelajaran, cocok untuk anak-anak, Lagu-lagu easy listening yang diaransemen secara akustik menciptakan cita rasa musik yang berkualitas, sehingga remaja dan dewasa pun bisa menikmati.
Istnaini Kamal, siswi SMP 7, Jakarta

Minggu, 21 April 2013

Ada Kutu di Balik Komposisi Hijab First


KONSEP
     Sejujurnya saat Nelfi Syafrina memesan lagu tema untuk peluncuran buku Hijab First di pertengahan Maret '13, saya mati gaya. Sudah ada Oki Setiana Dewi yang menulis dan menggarap lagu bertema sejenis, dengan musik, lirik, dan aransemen yang sangat manis dan indah.  Khawatir terjerumus menjadi penjiplak, saya simak  Hijab I'm in Love berulang-ulang, dengan maksud agar tak ada melodi yang mirip, dan tak ada rasa musik yang sama. Beberapa konsep saya ajukan dari jari ke telinga, tapi selalu ditolak oleh kepala. 

EKSEKUSI
    Setelah mengalami buntu beberapa minggu, akhirnya pada hari Minggu tanggal 14 April '13, saya putuskan memulai dari penulisan lirik saja sampai tuntas, baru kemudian mengisinya dengan melodi, kebalikan dari proses menulis lagu Kecil-Kecil Jadi Detektif yang melodinya lahir sebelum liriknya.  Penulisan lirik berlangsung sangat lancar, karena membaca buku ini tanpa disadari telah menumpuk tabungan ide di dalam kepala.  Tidak percaya?  Baca saja bukunya ;)

Foto: kuturambut.org
     Setelah lirik rampung, barulah saya berani kembali menyentuh pianika, setelah sekian lama menghindari tatap mata *halah*. Kali ini penulisan melodi tidak saya awali dari reffrain seperti yang lazim saya lakukan sebelumnya, tapi dari bridge yang setiap kalimatnya hanya berisi empat suku kata.  Tiap kalimat itu saya isi dengan empat nada beritme nyaris rata, yang saya cocokkan dengan lirik nakal, seperti: Ada kutu? Ketombean? Dari sana baru saya lari ke reffrain tempat inti pesan disampaikan, dan terakhir baru saya isi melodi pada bait awal dan akhir yang berlirik naratif.  Syukurlah, meski menulis sambil rebahan dengan hiasan koyo di kepala, kaki nangkring di tumpukan bantal karena sedang bengkak, dan napas ngos-ngosan akibat meniup pianika yang pipanya bocor, akhirnya melodi alot itu selesai juga.

     H-4 sebelum pentas, Ronaldi--lawan debat abadi saya di DTS Voices--sudah hampir kehilangan kesabaran menunggu lagu ini jadi dan mulai menagih dengan gaya debt collector. Hal ini membuat saya nyaris kehilangan kepercayaan diri saat memerdengarkan lagu ini untuk pertama kalinya kepada rekan-rekan di DTS di hari pertama latihan kami menjelang pentas.  Syukurlah, melodi itu sudah selesai.

     Sambil mengintip dan menguping dari dapur, saya berlama-lama menyiapkan minuman dan penganan ringan.  Akhirnya saya merasa lega karena mendengar Fery, Fachri dan Ronaldi  mengaransemen lagu ini dengan sangat lancar dan gembira.  Alia membawakannya sepenuh penghayatan--bagian bridge dengan sangat hidup dan jenaka, lalu bagian reffrain dijadikannya megah, sehingga Dewi pun menyanyi dengan gembira.  Saya pun boleh bernapas lega, karena melodi yang direvisi oleh ketiga aranjer itu hanya bagian vokal latarnya saja.  Dan malamnya, saya kirimkan aransemen kasarnya kepada Nelfi dan Achi. 
ki-ka: Fachri, Ronaldi, Fery, Alia, Dewi, Dhika


PUBLIKASI
     Lagu Hijab First untuk pertama kalinya kami bawakan di acara peluncuran antologi Hijab First terbitan Qultum Media, pada tanggal 21 April pukul 10:00 di Function Room Gramedia Matraman.

Karya Terbaru DTS Voices

Dapatkan bonus track dongeng seru dan buku aktivitas

Merak Jantan: Lirik



Lagu & lirik: Ratih Soe ©2010
Aransemen: DTS Voices ©2013


Lihatlah ekor si burung merak jantan
Terkembang laksana kipas
Warna-warni, oh indahnya

Lihatlah hai kawan, burung merak jantan
Melangkah mantap, kepala tegak, tiada ragu

REFF:
Harusnya kita bisa mencontohnya
Yakin melangkah
Hadapi dunia
Harusnya kita tak usah takut
Tegak berjalan
Jangan gentar

Kamis, 18 April 2013

Hijab First: Lirik



Lagu & lirik Ratih Soe ©2013
Aransemen: Fachri Jamal, Fery Gustian, Ronaldi Ozan ©2013












Lama sudah aku mengenalmu
Tapi s’lama ini ku ragu
Pantaskah diri mengenakanmu
dengan iman yang mundur-maju?
(Hijab first, my heart will follow)

Pagi itu entah kenapa
Kupilih baju yang panjang saja
Pinjam kerudung milik ibunda
Dan di sekolah semua bertanya

       BRIDGE:

       Ada kutu?
       Ketombean?
       Irit sampo?
       Males nyisir?
       Lagi tobat?
       Lagi galau?
       Kar’na teman?
       Pelarian?

Banyak yang bilang ‘kan tiba waktu
Ku tak tahan dan melepasmu
Tak perlu ku debat semua itu
Senyum kupasang di wajahku
(Hijab first, my heart will follow)

       REFF:
       Kuhijabkan diri dulu
       Tak ku tunda lagi
       Aku harus mau memulai
       (Hijab first, my heart will follow)
       Tangguh itu bukan hanya
       Kuat fisik saja
       Tapi juga pendirian
       Harus teguh pendirian
       Selamanya keyakinan tak ‘kan kulepaskan