Senin, 22 April 2013

Kata Mereka Tentang Simfoni Satwa


Lagu-lagu dalam album ini menambah wawasan tentang satwa dan alam, sekaligus memupuk kegemaran bernyanyi dan bermusik pada anak.
Jubing Kristianto, gitaris klasik

Suaranya merdu. Lagunya enak. Kata-katanya bagus. Aku jadi tahu hal-hal baru tentang binatang, misalnya orang utan kalau makan bijinya disembur. Iramanya seru. Adikku Gerald langsung joget.
Edgard Xavier Ferouz Gunawan, siswa SDN Pucang IV, Sidoarjo

Waktu SMP saya pernah nonton DTS Voices di PBJ Istora. Educational songs! Cara yang sangat menarik untuk mempelajari hewan.
Luhur Ragana,siswa SMA Hidayatullah, Semarang

Saya suka aransemen lagu Merak Jantan karena ada sentuhan tradisionalnya. Indonesia banget!
Arumi Ekowati, pelukis sepatu & penulis

Belajar sambil melakukan atau learning by doing adalah salah satu cara mengenal alam. Lagu-lagu dalam album Simfoni Satwa dapat membuat kegiatan mempelajari alam sekitar jadi mengasyikkan.
Adji Santoso, WWF Indonesia

Two thumbs up buat DTS Voices! Sungguh, ini merupakan hadiah yang sangat berharga buat anak-anak. Mereka bisa mendengar lagu-lagu yang berkualitas. Iramanya enak didengar dan lirik lagunya sarat dengan pengetahuan. Ditambah lagi, disajikan dalam dua bahasa. Komplit deh! Thanks, DTS Voices... Sukses selalu :)
Meity Kurnia, guru Montessori

Liriknya mengandung pelajaran, cocok untuk anak-anak, Lagu-lagu easy listening yang diaransemen secara akustik menciptakan cita rasa musik yang berkualitas, sehingga remaja dan dewasa pun bisa menikmati.
Istnaini Kamal, siswi SMP 7, Jakarta

Minggu, 21 April 2013

Ada Kutu di Balik Komposisi Hijab First


KONSEP
     Sejujurnya saat Nelfi Syafrina memesan lagu tema untuk peluncuran buku Hijab First di pertengahan Maret '13, saya mati gaya. Sudah ada Oki Setiana Dewi yang menulis dan menggarap lagu bertema sejenis, dengan musik, lirik, dan aransemen yang sangat manis dan indah.  Khawatir terjerumus menjadi penjiplak, saya simak  Hijab I'm in Love berulang-ulang, dengan maksud agar tak ada melodi yang mirip, dan tak ada rasa musik yang sama. Beberapa konsep saya ajukan dari jari ke telinga, tapi selalu ditolak oleh kepala. 

EKSEKUSI
    Setelah mengalami buntu beberapa minggu, akhirnya pada hari Minggu tanggal 14 April '13, saya putuskan memulai dari penulisan lirik saja sampai tuntas, baru kemudian mengisinya dengan melodi, kebalikan dari proses menulis lagu Kecil-Kecil Jadi Detektif yang melodinya lahir sebelum liriknya.  Penulisan lirik berlangsung sangat lancar, karena membaca buku ini tanpa disadari telah menumpuk tabungan ide di dalam kepala.  Tidak percaya?  Baca saja bukunya ;)

Foto: kuturambut.org
     Setelah lirik rampung, barulah saya berani kembali menyentuh pianika, setelah sekian lama menghindari tatap mata *halah*. Kali ini penulisan melodi tidak saya awali dari reffrain seperti yang lazim saya lakukan sebelumnya, tapi dari bridge yang setiap kalimatnya hanya berisi empat suku kata.  Tiap kalimat itu saya isi dengan empat nada beritme nyaris rata, yang saya cocokkan dengan lirik nakal, seperti: Ada kutu? Ketombean? Dari sana baru saya lari ke reffrain tempat inti pesan disampaikan, dan terakhir baru saya isi melodi pada bait awal dan akhir yang berlirik naratif.  Syukurlah, meski menulis sambil rebahan dengan hiasan koyo di kepala, kaki nangkring di tumpukan bantal karena sedang bengkak, dan napas ngos-ngosan akibat meniup pianika yang pipanya bocor, akhirnya melodi alot itu selesai juga.

     H-4 sebelum pentas, Ronaldi--lawan debat abadi saya di DTS Voices--sudah hampir kehilangan kesabaran menunggu lagu ini jadi dan mulai menagih dengan gaya debt collector. Hal ini membuat saya nyaris kehilangan kepercayaan diri saat memerdengarkan lagu ini untuk pertama kalinya kepada rekan-rekan di DTS di hari pertama latihan kami menjelang pentas.  Syukurlah, melodi itu sudah selesai.

     Sambil mengintip dan menguping dari dapur, saya berlama-lama menyiapkan minuman dan penganan ringan.  Akhirnya saya merasa lega karena mendengar Fery, Fachri dan Ronaldi  mengaransemen lagu ini dengan sangat lancar dan gembira.  Alia membawakannya sepenuh penghayatan--bagian bridge dengan sangat hidup dan jenaka, lalu bagian reffrain dijadikannya megah, sehingga Dewi pun menyanyi dengan gembira.  Saya pun boleh bernapas lega, karena melodi yang direvisi oleh ketiga aranjer itu hanya bagian vokal latarnya saja.  Dan malamnya, saya kirimkan aransemen kasarnya kepada Nelfi dan Achi. 
ki-ka: Fachri, Ronaldi, Fery, Alia, Dewi, Dhika


PUBLIKASI
     Lagu Hijab First untuk pertama kalinya kami bawakan di acara peluncuran antologi Hijab First terbitan Qultum Media, pada tanggal 21 April pukul 10:00 di Function Room Gramedia Matraman.

Karya Terbaru DTS Voices

Dapatkan bonus track dongeng seru dan buku aktivitas

Merak Jantan: Lirik



Lagu & lirik: Ratih Soe ©2010
Aransemen: DTS Voices ©2013


Lihatlah ekor si burung merak jantan
Terkembang laksana kipas
Warna-warni, oh indahnya

Lihatlah hai kawan, burung merak jantan
Melangkah mantap, kepala tegak, tiada ragu

REFF:
Harusnya kita bisa mencontohnya
Yakin melangkah
Hadapi dunia
Harusnya kita tak usah takut
Tegak berjalan
Jangan gentar

Kamis, 18 April 2013

Hijab First: Lirik



Lagu & lirik Ratih Soe ©2013
Aransemen: Fachri Jamal, Fery Gustian, Ronaldi Ozan ©2013












Lama sudah aku mengenalmu
Tapi s’lama ini ku ragu
Pantaskah diri mengenakanmu
dengan iman yang mundur-maju?
(Hijab first, my heart will follow)

Pagi itu entah kenapa
Kupilih baju yang panjang saja
Pinjam kerudung milik ibunda
Dan di sekolah semua bertanya

       BRIDGE:

       Ada kutu?
       Ketombean?
       Irit sampo?
       Males nyisir?
       Lagi tobat?
       Lagi galau?
       Kar’na teman?
       Pelarian?

Banyak yang bilang ‘kan tiba waktu
Ku tak tahan dan melepasmu
Tak perlu ku debat semua itu
Senyum kupasang di wajahku
(Hijab first, my heart will follow)

       REFF:
       Kuhijabkan diri dulu
       Tak ku tunda lagi
       Aku harus mau memulai
       (Hijab first, my heart will follow)
       Tangguh itu bukan hanya
       Kuat fisik saja
       Tapi juga pendirian
       Harus teguh pendirian
       Selamanya keyakinan tak ‘kan kulepaskan


Minggu, 14 April 2013

#33: Kembali "Mengacau" di Radio DFM

Mbak Nuning

Tadi siang saya dan Bagas menjalani latihan dengan gelisah karena di dekat markas DTS Voices ada pertunjukan kesenian daerah yang suaranya memenuhi kepala. Alih-alih fokus pada lagu sendiri, kami malah jadi tergerak mengikuti lagu-lagu yang kami dengar. Parah!

Sore tadi saya bertugas menjalani wawancara untuk promo novel anak terbaru saya bertajuk Melodi Seruni, salah satu judul dari novel anak Seri Marigold terbitan Nourabooks.

Penyiar yang memandu dan menemani kami ternyata Mbak Nuning, yang tadi sudah colek-colek dan cengengesan bareng, saat saya dan Bagas numpang latihan di teras belakang Radio DFM.  Di sela-sela wawancara, kami membawakan lagu tema Mars Marigold yang khusus dibuat untuk mempromosikan novel anak Seri Marigold.

Terima kasih wawancara & fotonya, Mbak Nuning!
Sejujurnya, tadi sore kami nervous sekali karena kurang latihan. Alhamdulillah, Mbak Nuning menenangkan dan mengarahkan kami, sehingga kami bisa menjawab rentetan pertanyaan dengan lancar.  Setelah siaran, saat menunggu operator memindahkan hasil siaran ke dalam CD, Mbak Nuning pinjam gitar Fachri yang dipinjam Bagas dan memainkan Besame Mucho sambil menyanyi.  Dahsyat, keren banget!  Untunglah saya mendengar nyanyiannya sebelum saya menyanyi, jadi enggak keburu terserang minder hahaha...



Kamis, 11 April 2013

Asyiknya Menyanyi


     Hey, Kak Alia di sini.  Siapa di sana?  Sedang apa?  Ada yang sedang menari, melukis atau menyanyi?  Waktu kecil dulu Kakak pernah belajar menari
balet dan beberapa kali pentas.  Waktu sekolah, Kakak juga pernah mengikuti berbagai kegiatan kesenian lain dan olah raga.  Tapiii, hobi yang terus Kakak tekuni sampai sekarang, tak lain tak bukan: musik.
     Kak Alia selalu senang menyanyi, baik sebagai vokalis band maupun anggota paduan suara di pentas-pentas di acara kantor, pernikahan dan festival band.  Tugas penyanyi adalah menghibur dan memberi semangat.  Menyanyi itu sangat menyenangkan karena kita bisa mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan.  Kakak senang sekali menjadi bagian dari DTS Voices, karena di sini kami bebas bereksplorasi dan selalu punya pesan indah untuk disampaikan.
     Kalau adik-adik ingin jadi penyanyi yang baik, harus rajin latihan ya.  Salaam...

Rabu, 03 April 2013

Mengeluarkan Isi Kepala


Siapa Aki Sori? Kenapa Giana dan Afie sampai 
ingin koprol ratusan kali ketika bertemu Aki Sori? 
Misteri Bunga Matahari 
DAR! Mizan Februari 2013
     Halo, semua.  Nama saya Erna. Bagi saya, proses menulis cerita, mendongeng dan mengadakan pelatihan, merupakan pengalaman yang menenangkan jiwa raga karena saya dapat mengeluarkan isi kepala yang mudah sekali penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan tokoh-tokoh mengagumkan di sekitar.
     Tulisan-tulisan saya bisa dijumpai di majalah C’nS Junior, Bobo, Kompas Anak, Irfan, Story dan diterbitkan oleh DAR! Mizan, Indria Pustaka dan Cahaya Pustaka Raga.  Saya juga menulis beberapa aktivitas di dalam buku Simfoni Satwa, bonus dari album lagu anak Simfoni Satwa karya DTS Voices.
     Silakan komen di sini atau di blog Scattered Pieces, atau Facebook: Erna Fitrini atau follow Twitter @erna_fr

Betah di DTS Voices


Ini piala apa, hayo?
   Hai. Saya Epi Hanafi. Menurut saya, pemusik yang memainkan intro itu seperti orang yang memecahkan gelas. Bedanya, orang yang memecahkan gelas harus bertanggungjawab membersihkan serpihan kaca. Sedangkan, orang yang memainkan intro harus bertanggungjawab melanjutkan intro itu dengan bunyi-bunyian lain yang tidak membuat orang sakit telinga.
Performance pertama bersama DTS Voices

     Saya senang bermain gitar, menyanyi, bermain bas, perkusi, suling, dan angklung.  Saya pernah gabung dengan orkes dangdut Chrisma, juga dengan Putik Band yang beraliran pop-akustik.
     Saya sangat betah jadi anggota DTS Voices, karena kami membawakan lagu-lagu anak karya sendiri. Selain itu, hobi saya yang lain--membuat dekor dan pekerjaan tangan--juga bisa bermanfaat untuk alat bantu pertunjukan.
Sempat ikut rekaman lagu Gajah
     Saya senang akhirnya DTS Voices berkesempatan menggarap album.  Simfoni Satwa. Kesibukan di kantor membuat saya tidak bisa terlibat langsung dengan penggarapan album ini.  Tapi sebagai bagian dari DTS Voices, saya juga harap-harap cemas menunggu album ini rilis. Saya senang karena anak saya Alif, dan anak-anak lain di Indonesia, akan punya alternatif hiburan yang sehat dan keren.
    

Selasa, 02 April 2013

Naik Gunung dan Cokelat Panas


latihan bersama DTS Voices
     Hai, kenalan yuk?  Nama saya Fery tapi sering dipanggil Jintan.  Hah?  Bukannya jintan itu bumbu dapur ya?  Bener banget.  Tapi yang ini ditulis pakai huruf besar: Jintan, karena ini nama tokoh dalam dongeng kami, yang berjudul Rahasia Seruling Bisu.  Kalian bisa simak dongengnya di album lagu anak Simfoni Satwa.
     Saya mengajar musik di beberapa sekolah dan main gitar atau bas gitar, serta menyanyi di beberapa band indie.  Saya senang menjadi pemusik.  Kalian gimana?  Ada yang ikut ekskul paduan suara, angklung atau ansambel di sekolah?  Semoga suatu hari kita bisa jumpa ya. 
menyiapkan pelajaran
     Selain bermusik, saya juga senang mendaki gunung dan minum cokelat, teh atau kopi susu panas.  Naik gunung itu membuat badan sehat dan pikiran yang kusut jadi segar kembali.  Latihan musik dan mengaransemen lagu rasanya kurang lengkap tanpa minuman panas.  Kalian sukanya minum apa?


Senin, 01 April 2013

Buah Ajaib


Photo: Nama latin buah ini Synsepalum dulcificum. Sedangkan nama bekennya "Miracle Fruit" atau "Buah Ajaib" jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Buah ajaib rasanya hambar, namun ia mampu mengubah rasa buah lain asam menjadi manis. Jika tak percaya, ciciplah dulu buah lemon yang asam (agar yakin tasanya asam) Lalu makanlah buah ajaib sampai habis. Setelah itu makanlah jeruk lemon lagi. Taraaaa... Lemon yang sama rasanya jadi manis. 

Perawakannya adalah tanaman pendek seperti perdu. Buahnya seperti melinjo namun lebih besar dan berwarna merah, tanpa cangkang keras layaknya melinjo.Tanaman ini masih satu keluarga dengan sawo. Saat buah matang, ia berwarna merah menyala. Buah ajaib ini berasal dari Ghana di Benua Afrika dan bisa kamu temukan di Taman Buah Mekar Sari     Nama latin buah ini synsepalum dulcificum. Sedangkan nama bekennya miracle fruit atau buah ajaib jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
     Buah ajaib rasanya hambar, namun ia mampu mengubah rasa buah lain asam menjadi manis. Jika tak percaya, ciciplah dulu buah lemon yang asam (agar yakin rasanya asam) Lalu makanlah buah ajaib sampai habis. Setelah itu makanlah jeruk lemon lagi. Jeng-jeeeng...  Lemon yang sama rasanya jadi manis. 
     Perawakannya pendek seperti perdu. Buahnya seperti melinjo namun lebih besar dan berwarna merah, tanpa cangkang keras layaknya melinjo.Tanaman ini masih satu keluarga dengan sawo. Saat buah matang, ia berwarna merah menyala. Buah ajaib ini berasal dari Ghana di Benua Afrika dan bisa kita temukan di Taman Buah Mekar Sari.

Misteri Bunga Matahari