Sabtu, 27 Oktober 2012

Tapir Sumatera


Penulis: Ronaldi Ozan

       Hari Sabtu pagi , sekitar jam 9:45 pada tanggal 1 September 2012, sebelum mengajar di LIA Pramuka, saya bersenandung kecil di apartemen kecil saya.  Lalu saya mendapatkan melodi yang asyik walaupun nada lagunya hanya beberapa notasi: 3 2 3 5   3 2 1 3 2 1 6   5 5  5 5 6 2  1 2 3.  Rasanya belum pernah ada lagu lainnya yang terdengar seperti itu.  
       Saya langsung merekam notasi nada lagu itu ke dalam digital voice recorder. Apesnya menjelang pergi mengajar, ban motor saya bocor kena paku. Nah, sambil menunggu si tukang tambal ban mengurusi ban motor yang kena paku. Saya meneruskan melodi tadi sampai dapat rangkaian bridge, refrain dan chorus yang cocokdan sesuai dengan melodi pada bait.  Kembali saya rekam senandung saya dengan DVR. 
       Malamnya setelah pulang dari mengajar dan makan siang sekitar jam 8 malam saya pindahkan semua potongan melodi yang tersimpan di dalam digital voice recorder ke dalam komputer dan kemudian merapikannya, memperbaiki di sana sini agar terdengar unik. 

       Sekitar pukul 3 pagi susunan melodi itu rampung walaupun belum saya isi lirik dan beri judul. Setelah saya merasa yakin dengan hasilnya, saya kirim melodi itu melalui inbox FB kepada si tukang jahit kata Ratih Soe. Nada dan irama lagu utuh tanpa syair dikirim dalam bentuk file audio berekstensi wav dengan nada dasar A tanpa intro dan melodi interlude.  Bagian tengah saya isi gitar  sebagai pengiring senandung na – na – na – na. Saya krimkan nada lagu itu ke Ratih Soe karena saya percaya dia pasti bisa cepat dapat ide dengan tema lirik lagu apa cocoknya nada lagu yang seperti itu. Dalam inbox itu saya tuliskan pesan:
 

September 2, 2012
3:59am
“Rat, ini lagu yang sangat sederhana tapi asyik & easy listening banget buat gw. Jauh lebih mudah dari melodi gulai banak yang tempo hari gw kirimin. Kayanya cocok buat calon peserta Simfoni Satwa deh. Gw belom dapet ide ini lagu mau di bikin lagu apa? Terserah lo deh mau dibikin lagu yang judulnya tapir kek, badak kek, barakuda kek, burung ababil kek yang penting suasananya harus riang dengan beat yang kaya gitu. Semoga lo bisa cepet dapet ide kreatif deh ya!! Happy writing!”

       Beberapa hari kemudian Ratih Soe mengirim rekaman vokalnya berikut lirik lagu itu via FB dan saya langsung menyambut positif. Setelah membaca, memahami makna dari lirik yang dikirim itu segera saya bawakan kembali dengan gitar, dan saya rekam. 

       Tanggal 8 September, 2012 jam 2 pagi lagu yang berisi lirik sudah beredar di antara kami semua.  Alat perekamnya masih menggunakan laptop di sambung mikrofon headseat kecil dengan menggunakan software cool edit pro. Untuk sementara waktu nada intro di melodi diisi dengan suara melodi gitar dan di tengah di isi suara siulan. Nada dasar A & masih menggunakan gitar akustik. Url Link lagu yang masih sangat sederhana itu bisa di download disini :
       Karena nantinya lagu itu akan di nyanyikan oleh Alia Safiera maka pada hari Minggu siang sekitar jam 2 siang, tanggal 30 September 2012 lagu itu direkam ulang, dimainkan dan dicocokkan dengan nada dasar suara Alia. Karena suara wanita lebih tinggi daripada suara laki laki akhirnya nada dasar lagu Tapir yang di rekam pada hari Minggu siang yang panas itu di geser dari A=do menjadi C=do dan kemudian mulai diisi dengan suara bass elektrik yang di mainkan oleh Fachri Jamal. Selain itu, tujuan dari perekaman ulang itu adalah sebagai sosialisasi kepada pemain & penyanyi musik DTS voices – Fachri Jamal, Dwi Baskara, Alia Safiera dan Fery Gustian tentang irama, ketukan, melodi, timbre, intro, refrain dan chorus dari lagu itu. 

       Lagu yang direkam ulang di hari yang sama dengan lagu Cendrawasih itu yang kali ini di lakukan dengan menggunakan mikrofon ... dan disambung mixer.  Selain gitar, kami juga menggunakan harmonika kromatik made in China dengan nada dasar C merk Tower. Harmonika itu dihibahkan Ratih Soe kepada saya, tentunya setelah dicuci terlebih dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar