Minggu, 31 Maret 2013

Pop Filter dan Petasan


melolong di ruang musik SMP 52
     Hai, apa kabar?  Lagi pada ngapain?  Saya pemusik, bukan pemain teater, lenong, atau pendongeng.  Sejujurnya saya sedikit ragu waktu harus memainkan tokoh Jintan di bonus track dongeng di album Simfoni Satwa.  Main jadi Jintan itu menantang banget, karena dia seekor anjing hutan.  Saya harus latihan melolong supaya mirip anjing hutan sungguhan.  Eh, lama-lama saya jadi ketagihan, hehehe. 
     Seperti rekaman lagu, rekaman dongeng juga repot, tapi asyik.  Banyak cerita kocak waktu kami rekaman dongeng RSB.

pop filter a la DTS Voices: ayakan tepung
     Supaya enggak ada suara letupan dari vokal, kami bikin pop filter sendiri.  Caranya gampang banget, hanya perlu sapu dan ayakan tepung.  Gagang sapu diikat ke guitar stand dan ayakan tepung diikat ke puncak gagang sapu.  Ini ayakan tepung sumbangan dari ibu Kak Fachri Jamal.   Sesuatu banget!    
    Selain di basecamp DTS Voices, kami rekaman di SMP 52.  Kenapa di sana?  Karena saya, Kak Ronaldi, Kak Fachri, Kak Dewi dan Kak Dhika, semua alumni SMP 52.  Kami juga kenal baik dengan Pak Bagio, penjaga sekolah yang ikut harap-harap cemas menanti album ini rilis, hehehe... Pak Bagio dan Bu Bagio selalu mendukung dan membantu setiap kali kami latihan atau rekaman di ruang musik.  Tapi sayangnya, waktu terakhir kami rekaman sekolah sedang libur.  Walhasil, take harus bergantian dengan suara petasan yang dimainkan anak Pak Bagio. 
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar